Popular Post

Archive for Agustus 2015

Beberapa Burung Pemangsa DI indonesia

By : Unknown
kali ini saya akan memosting tentang beberapa BOP yang dipelihara falconer atau yang biasa terlihat di indonesia,

WBSE ( ELANG LAUT DADA PUTIH dengan nama latin Haliaeetus leucogaster ) biasa dijuluki "MESIN TERBANG"

 Mempunyai panjang tubuh 70–85 cm, rentang sayap 178–218 cm dengan berat tubuh jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg. Bagian atas berwarna abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna putih. Iris coklat. Kuku, paruh dan sera berwarna abu-abu. Tungkai tanpa bulu dan kaki berwarna abu-abu. Saat terbang, ekornya yang pendek tampak berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf V. Saat masih muda atau juvenile, berwarna coklat seperti elang bondol muda. Biasanya elang ini bertelur 1 - 2 butir.

status: Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999.



GHFE ( GREY HEADED FISH EAGLE / ELANG IKAN KEPALA KELABU )

 
 Berukuran besar (70 cm) berwarna abu-abu, coklat, dan putih.Dewasa: kepala dan leher abu-abu, dada coklat; sayap dan punggung coklat gelap; perut, paha, dan pangkal ekor putih; ujung ekor bergaris lebar hitam. Remaja: bagian atas coklat kekuningan, bagian bawah bercoret coklat dan putih; ekor coklat mengkilap dengan ujung bergaris hitam.Iris coklat sampai kuning, paruh dan sera abu-abu, tungkai tanpa bulu, dan kaki putih sampai kuning.   

status: Daftar merah IUCN ( hampir punah ) apendix II diperdagankan dengan peraturan tertentu , perlindungan PP No.71999




 IBE ( INDIAN BLACK EAGLE / ELANG HITAM )

 
Tubuh berukuran besar (70 cm).Warna hitam. Sayap dan ekor panjang, tampak sangat besar saat terbang. Terdapat bercak warna pucat pada bagian pangkal bulu primer dan garis-garis samar pada ekor. Pada waktu terbang atau beristirahat, penampakan umum seluruhnya hitam.Remaja: warna pucat, dengan coretan kuning tua pucat pada bulu dan paha.Iris coklat, paruh hitam dengan ujung abu-abu, sera dan kaki kuning.

 status: Penetap. CITES II. 
Jumlah sedikit dan frekuensi agak jarang



CHE ( CHANGEABLE HAWK EAGLE / ELANG BRONTOK )

ADA 3 JENIS ELANG CHE (CHE PM , CHE LM , CHE DM)

CHE PM 
Che PM 

 
Che LM

Che DM
Elang Brontok adalah sejenis burung pemangsa anggota suku Accipitridae. Dinamai demikian kemungkinan karena warnanya yang berbercak-bercak (pada bentuk yang berwarna terang). Namanya dalam bahasa Inggris adalah Changeable Hawk-eagle karena warnanya yang sangat bervariasi dan berubah-ubah, sedangkan nama ilmiahnya yalah Spizaetus cirrhatus.
Elang brontok berbiak di wilayah yang luas, mulai dari kawasan Asia selatan di India dan Sri Lanka, tepi tenggara Himalaya, terus ke timur dan selatan melintasi Asia Tenggara hingga ke Indonesia dan Filipina.

status: Elang brontok dilindungi oleh undang-undang RI. Sedangkan menurut IUCN, burung ini berstatus LC (least concern, beresiko rendah).



JHE ( JAVAN HAWK EAGLE / ELANG JAWA )

 Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia

status: Elang yang satu ini sangat sangat terancam punah karena adanya perburuan oleh pemburu dan di karenakan minat penghoby BOP yang sangat banyak



MHE ( MOUNTAIN HAWK EAGLE ) 

 deskripsi dari elang ini tak jauh beda dari elang JHE



BK ( BRAHMINY KITE / ELANG BONDOL )  

 Elang bondol berkuran sedang (43-51 cm), memiliki sayap yang lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang. Bagian kepala, leher dan dada berwarna putih, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap

status:  menurut data / artikel yang saya baca bondol di indonesia jumlah masih bisa di bilang banyak tetapi status yang di berikan oleh pemerintah indonesia burung ini dilindungi



CHB ( CRESTED HONEY BUZZARD / SIKEP MADU )


Sikep Madu Asia atau dengan bahasa para peneliti burung menyebutnya Pernis ptilorhynchus orientalis atau Pernis orientalisuntuk yang ras Oriental atau pengembara(Migrasi). Jenis ini  masuk dalam Kingdom Animaliadan Phyllum Chordata sertaSubphyllum Vertebrata ini masuk dalam kelas  Aves. Kemudian dalam pembagian Ordo dimasukan dalam golongan Falconiformesyaitu keluarga Elang denganFamilly Accipitridae dalam GenusPernis dan Species Pernis ptilorhynchus Temminck, 1821.
Burung ini berukuran sedang 50 cm, Warna sangat bervariasi dalam bentuk, terang, normal, dari dua ras yang berbeda. Masing-masing ,meniru elang yang berbeda dalam pola warna bulu. Terdapat garis-garis pada ekor yang tidak teratur. Semua bentuk memiliki tenggorokan berbercak pucat kontras, dibatasi oleh garis tebal hitam, sering dengan garis hitam mesial. Ciri khas ketika terbang kepala relatif kecil menyempit, leher agak panjang, sayap panjang menyempit, ekor berpola. Pada saat soaring ekor cenderung mengembang.
Iris jingga, paruh abu-abu, beberapa perjumpaan memiliki sera kuning, bulu berbentuk sisik(terlihat dalam jarak dekat)

status: untuk status perlindungan sama seperti jenis burung pemangsa lainya jenis ini di Indonesia Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999. CITES, Appendix II



CSE ( CRESTED SERPENT EAGLE / ELANG BIDO / ELANG ULAR )


 Elang-ular bido adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia, mulai dari India di barat, Nepal, Srilanka, terus ke timur hingga Cina, ke selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina. Elang ini merupakan anggota suku Accipitridae.Dikenal juga sebagai Crested Serpent Eagle atau CSE oleh sebagian pecinta burung pemangsa (BOP). Elang ini berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal. Sangat berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik"" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada. Sayap menekuk ke atas (seperti elang jawa) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.

status: untuk status perlindungan sama seperti jenis burung pemangsa lainya jenis ini di Indonesia Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999. CITES, Appendix II



RBE (RUFOUS BELLIED EAGLE / HIERAAETUS KIENERII / ELANG PERUT KARAT )




Nama Latin : Hieraaetus kienerii (Geoggroy Saint Hilaire, 1835)
Nama Inggris : Rufous-bellied Eagle
Berukuran agak kecil (50 cm). Berwarna coklat kemerahan, hitam, dan putih, dengan jambul pendek. Dewasa: mahkota, pipi, dan tubuh bagian bawah kehitaman; ekor coklat dengan garis hitam tebal dan ujung putih. Dagu, tenggorokan, dan dada putih bercoret hitam; sisi tubuh, perut, paha, dan bagian bawah ekor coklat kemerahan dengan coretan hitam perut. Pada waktu terbang terlihat bercak bulat yang pucat pada pangkal bulu primer. Remaja: tubuh bagian atas coklat kehitaman dengan bercak kehitaman pada mata. Alis dan tubuh bagian bawah keputih-putihan.
Iris merah, paruh kehitaman, sera dan kaki kuning.

status: untuk status perlindungan sama seperti jenis burung pemangsa lainya jenis ini di Indonesia Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999. CITES, Appendix II


UNTUK JENIS LAIN MUNGKIN LAIN WAKTU AKAN DI UPDATE .... SABAR AJA GAN :D 
 

Sejarah falconry

By : Unknown

falconry atau Hawking (dari bahasa inggris , yang artinya "perburuan memakai selang") adalah jenis olahraga yang memanfaatkan falcon (jenis elang atau alap-alap) atau hawk (rajawali) dalam suatu aktivitas berburu. Orang yang memptaktikkan falconry dinamakan falconer. Olahraga ini menuntut kesabaran dan ketekunan dalam melatih burung. Burung harus dapat dijinakkan atau "dimanusiakan" dan diajari untuk melakukan berbagai macam hal seperti terbang kembali ke tangan sang majikan atau berburu di ladang perburuan. Pada tahun 2010, salah satu olahraga tertua di dunia ini didaftarkan ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia UNESCO oleh banyak negara, antara lain Republik Korea, Uni Emirat Arab, Belgia, Republik Ceko, Perancis, Mongolia, Maroko, Qatar, Arab Saudi, Spanyol dan Suriah.



Sejarah

Falconry adalah salah satu olahraga tertua di dunia yang telah dipraktikkan pertama kali di Timur Tengah sejak abad ke-8 SM.Selanjutnya, tradisi ini berkembang di Eropa khususnya dalam kelompok bangsawan di abad pertengahan.Pada saat itu, setiap kelas sosial diberikan jenis burung pemangsa tertentu guna dilepaskan sebagai simbol kedudukan.Raja menerbangkan gyrfalcon dan budak menerbangkan goshawk.Di Asia, falconry berkembang di Timur Tengah, Asia Tengah, Mongolia, Korea, Cina dan Jepang. Falconry di Korea dimulai sejak zaman Tiga Kerajaan (57 SM-668) dan selanjutnya diperkenalkan ke Cina dan Jepang.Di Jepang, aktivitas ini dinamakan Takagari. Mulai abad ke-17 olahraga falconry menurun kepopulerannya setelah senapan ditemukan dan lahan-lahan banyak dibuka untuk kegiatan pertanian.Pada saat ini, kegiatan falconry hanya sedikit dipraktikkan manusia, terbatas pada kelompok-kelompok dan asosiasi hawking saja. Di Korea Selatan, bahkan hanya dua orang ahli falconry tradisional (maesanyang) saja yang tersisa.


Burung yang digunakan 
 

Burung yang digunakan dalam aktivitas falconry adalah berbagai jenis burung pemangsa, antara lain Falcon Peregrine, goshawk, dan sparrow hawk.Burung-burung ini ditangkap di alam bebas atau dipelihara sejak kecil.Walaupun setiap jenis burung pemangsa bisa dilatih untuk terbang bebas dan kembali ke tangan majikannya, namun hanya ada sedikit spesies saja yang secara tradisional digunakan dalam falconry.Rajawali yang bersayap pendek dan alap-alap seringkali dihargai karenak kemampuanya berburu, sementara falcon yang bersayap lebar dipergunakan kebanyakan hanya karena caranya terbang dianggap sempurna. Kelompok burung ketiga adalah elang dan burung pemangsa yang bersayap lebar lainnya.
Goshawk dari Amerika Utara dan Eurasia, sparrowhawk dari Eurasia, sharp-shinned hawk, shikra dari Asia, rajawali cooper dari Amerika Utara dan rajawali bersayap pendek adalah jenis-jenis yang paling sering digunakan.Burung-burung ini memiliki kemampuan adaptasi untuk hidup di hutan dan metode berburunya dimulai dengan pengintaian di balik pohon dan kemudian meluncur untuk menerkam mangsanya.Rajawali berukuran terbesar, goshawk, mampu menangkap mangsa-mangsa berukuran besar seperti angsa, kuau, bustard, kelinci dan terwelu. Rajawali Cooper paling baik dalam menangkap burung puyuh dan kelinci buntut katun, namun betina yang lebih besar kadang-kadang dapat pula menangkap kuau.
Alap-alap dapat menangkap mangsa dengan cara merenggut dengan cakarnya dan membunuh dengan cara mencengkeram kuat-kuat dan serampangan lalu mencabik-cabik pada bagian vital mangsanya.Sebagian besar aksi dilakukan di tanah dan pada jenis tertentu seperti rabbit hawk akan mengejar mangsanya sampai ke lobang.
Falcon yang paling banyak dilatih antara lain peregrine, shaheen, gyrfalcon, saker, lanner, prairie falcon, merlin, falcon leher merah, dan berbagai jenis kestrel.Kestrel lebih sering digunakan dalam latihan untuk falconer pemula dibanding dalam aktivitas berburu.Falcon termasuk pemburu hebat di lapang terbuka dimana ia akan memburu dari ketinggian dengan cara meluncur dan melipat sebagian sayapnya.Setelah itu menerjang dari belakang dengan kaki dan langsung membunuh dengan paruhnya.
Falcon sayap lebar dengan ukuran terbesar, gyrfalcon artika sampai kini adalah yang paling dihargai sejak abad pertengahan Eropa.Orang-orang Arab yang kaya dikenal rela membayar $ 5000 sampai $ 10.000 guna mendapatkan falcon putih ini.Gyrfalcon dapat menangkap mangsa-mangsa berukuran besar dan pada masa lalu khusus dilatih untuk menangkap burung bangau dan hewan lain.Jenis peregrine juga disukai dan merupakan jenis paling banyak dalam falconry. Namun kehidupannya di alam liar terancam akibat pemakaian pestisida di berbagai negara.



Perlengkapan 

Pelatihan meliputi penggunaan perlengkapan-perlengkapan falconry seperti kerudung (rufter) dan pengikat kaki (jesses) untuk menjaga burung tetap berada dalam kendali.



Perlengkapan khusus yang diperlukan dalam falconry antara lain:
1.HOOD (penutup kepala partner)
2.BELL (agar kita tau posisi partner)
3.ANJES (pengikat khusus di kaki BOP)
4.GLOVE (sarung tangan khusus untuk owner agar terhindar dari kuku BOP yang tajam)


    yap kawan sekian dulu artikel dari saya tentang dunia falconry ,,,

    - Copyright © RPL - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -